Selasa, 07 Oktober 2014


Dia

Bayangan yang terlalu jauh. Jangankan untuk diraih, terlihat diujung mata pun sulit. Dia. Dia yang membangkitkan segala indera dan membuatku tersesat didalam khayalan ku sendiri. Dia yang hanya hadir sesaat, namun sulit untuk dilupakan. Dia yang hanya bisa ku kagumi tanpa memilikinya. Tapi pantaskah aku mengaguminya? Ku rasa tidak. Aku terlalu malu mengungkapkannya. Terlalu tidak tahu diri bila aku mengungkapkannya. Karena aku hanya angin lalu baginya.

Seribu?
Sejuta?
Atau bahkan tak terhingga?
Mungkin kau tak akan tertandingi
Apa kata yang cocok untukmu?
Indah?
Seindah matahari terbit dari ufuk timur?
Atau seindah matahari tenggelam yang terlihat dipantai?
Sekali lagi ku yakin,
Kau lebih dari itu, mama
...



Bukan tak mau
Tapi tak mampu
Indah bila dilihat dari kejauhan
Dari dekat?
Entahlah
Dan keinginan itu muncul lagi
Ku gelengkan kepala ku berulang ulang
Aku tak menginginkan lebih
Karena melihatmu dari jauh
Sudah cukup bagiku

Sabtu, 04 Oktober 2014


...


Seperti
Rumput yang tak berakar
Tertiup angin tak tertahan
Titik titik air hujan yang jatuh bebas menubruk tanah
Ombak pasang yang menghantam karang
Tubuhku terasa hilang
Tak berjiwa
Dengar suara burung berkicau
Harimau mengaum
Dan terasa
Hampa